Komunikasi Interpersonal Komunitas Pelita dalam Membangun Toleransi Beragama

Agus Riyadi; Yunika Indah Wigati

doi:10.15642/jki.2020.10.1.146-172

Authors

Agus Riyadi UIN Walisongo Semarang
Yunika Indah Wigati UIN Walisongo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.15642/jki.2020.10.1.146-172

Keywords:

Toleransi beragama, tipe komunikasi interpersonal, bentuk toleransi

Abstract

This article discusses religious tolerance in the perspective of interpersonal communication. This research was conducted using descriptive qualitative methods through a phenomenological approach. The results showed that inter-personal communication patterns that occurred between members of the Pelita community in building religious tole-rance based on interpersonal competence, friendship asso-ciations, professional relationships, and websites for inter-personal relationships. While romantic communication pat-terns and family relationships did not appear. This is because Pelita was medium for people meeting from various religious backgrounds who were not tied based on genetic, but com-munication amongst members relying on the social and national based relationship.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al Munawar, S.A. (2003). Fiqih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press.

Aziz, M.A. (2016). Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Grup.

Bukhori, B. (2012). Jurnal “Toleransi Terhadap Umat Kristiani Ditinjau Dari Fundamentalisme Agama dan Control Diri (Studi pada Jamaan Majlis Taklim di Kota Semarang). Dipa IAIN Walisongo Semarang.

Cangara, H. (2002). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dyayadi, M.T. (2009). Kamus Lengkap Islamologi. Yogyakarta: Qiyas.

Hakim, L. (2014). Strategi komunikas.i lintas agama (Studi pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya dalam Menangani Konflik).Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Hasyim, U. (1979). Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Umat Beragama, Surabaya: Bina Ilmu.

Hill, A., Watson, J., Rivers, D., & Joyce, M. (2007) Key Themes in Interpersonal Communication: Culture, Identitiesand Performance. London: OzGraf S.A

Husna, K. (2006). 40 Hadits Shahih Pedoman Membangun Toleransi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana.

Maulana. (2016). Mempertegas Semangat Toleransi Dalam Islam. UIN Jakarta, Jurnal Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama. 8(2)

Nazmudin. (2017). Kerukunan dan toleransi antar umat beragama dalam membangun keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Journal of Government and Civil Society. 1(1), 23-39. P-ISSN 2579-4396, E-ISSN 2579-440X.

Ngalimun. (2017). Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar Praktis. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Nurdin, N. (2019). “Penelitian: kasus intoleransi masih sering terjadi di jateng selama 2017. Kompas.

Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soelaeman, M. M. (2011). Ilmu Sosial Dasar Teori Dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung, Refika Aditama.

Soyomukti, N. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suryana, T. (2011). Jurnal Pendidikan Agama Islam – Ta’lim, Konsep Dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama. 9(2)

Wahyuningtyas, N. (2014). Pola komunikasi organisasi departemen produksi dalam memproduksi program televise (studi kualitatif deskriptif pada manager produksi dan tim produksi Dhamma TV. Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi Unbraw. 2(1), 1-15.

Wood, J.T. (2013a). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian. Jakarta: Salemba Humanika.

Wood, J.T. (2013b). Komunikasi Teori Dan Praktik. Jakarta: Salemba Humanika. Diakses dari https://nasional.tempo.co/read/847866/elsa-kasus-intoleransi-bermunculan-di-semarang.