BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (DOWN SYNDROM) DI SDN 1 INKLUSI TLOGOPATUT GRESIK
DOI:
https://doi.org/10.29080/jbki.2014.4.1.61-78Keywords:
Down Syndrom;, Konseling Tingkah LakuAbstract
Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana
Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Anak Berkebutuhan
Khusus (Down Syndrom) di SDN 1 Inklusi Tlogopatut Gresik. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari Bimbingan dan
Konseling Islam dalam Menangani Anak Berkebutuhan Khusus (Down
Syndrom) di SDN 1 Inklusi Tlogopatut Gresik. Untuk menjawab
permasalahan tersebut di atas secara menyeluruh dan mendalam, maka
peneliti menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan jenis peneltian
deskriptif kualitatif. Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah wawancara secara
mendalam (depth interview), observasi dan dokumentasi. Dalam teknik ini,
peneliti tidak ikut aktif berperan dalam kegiatan organisasi. Selain itu untuk
menegaskan keabsahan data, maka dilakukan pengecekan melalui
triangulasi data, setelah data terkumpul kemudian dianalisis secara
mendalam. Dari hasil penelitian maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa ?
klien yang down syndrom itu masih tidak bisa mengkontrol emosi dan
mengalami gangguan perilaku. Dimana konselor yaitu guru pendamping
menggunakan terapi tingkah laku untuk pengubahan tingkah laku klien.
Proses yang dilakukan menggunakan terapi tingkah laku, Dito klien yang
memiliki gangguan perilaku yaitu tidak bisa diam, selalu usil dan apabila
teman yang diganggu membalas perbuatannya maka Dito pun senang karena
merasa ada respon dari temannya. Sedangkan Devi mengalami gangguan
emosi yaitu susah konsentrasi, ketika ia konsentrasi dan ada teman yang
ramai secara spontan ia akan memukul/mencubit temannya. Dengan
menggunakan konseling tingkah laku konselor mendapatkan perubahan
perilaku dari klien seperti yang diharapkan. Secara keseluruhan perubahan
tingkah laku klien tidak bisa langsung berubah perlu adanya tahap – tahap
dan ketelatenan konselor. Konselor selalu siap untuk mengingatkan klien
jika masih saja mengulangi perbuatan yang tidak baik
Downloads
References
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 23.
Murni Ramli, Peranan Manajemen Pendidikan dalam meningkatkan Kompetensi &
Profesionalisme Guru, makalah disajikan dalam peningkatan kompetensi &
profesionalisme guru,(Rembang, 2005), hal. 15.
http://health.kompas.com/read/2010/03/29/11191896/www.kompas.com,
diunduh pada tgl 09 Januari 2013, pada pukul 15?25
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 Tentang Pengajaran, (Jakarta:
Artamas, 2005), hal. 5.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Warga
Negara Yang Memiliki Kelaianan Dalam Memperoleh Pendidikan,
(Jakarta: Pustaka Utama, 2008), hal. 15.
Vaithzal Rivai, 2009, Islamic Human Capital, PT.Raja Grafindo, Jakarta, hal .912.
Davison, Gerald, C, dkk,Psikologi Abnormal (terjemahan),(Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2006), hal. 706.
Nasution, Metode Naturalistic Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1988), hal. 5.
Faisal, Format-format penelitian social (Jakarta:, Rajawali Press,1995), hal. 22.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,
, hal. 70.
S. Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hal. 113.
Prayitno & Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2004), hal. 105.
Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah,????), hal. ??
Dr.Soetjiningsih, DSAK, Tumbuh Kembang Anak, (Jakarta: Buku Kedokteran BCG,
, hal. 109.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2014 Prodi BKI UIN Sunan Ampel Surabaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Licensing
© The Author(s). Published by Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia.
This is an Open Access article distributed under the terms of Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).